Tansformasi Penyediaan Konsumsi bagi Jemaah Haji 2025

Tansformasi Penyediaan Konsumsi bagi Jemaah Haji 2025
Ilustrasi/ Foto: Kemenag.

TVMU.TV - Salah satu komponen layanan haji di tahun 2025 adalah penyediaan konsumsi bagi jemaah. Layanan yang sangat penting dan kompleks karena menyangkut hal yang fundamental, yaitu kebutuhan dasar bagi jemaah, selain akomodasi dan transportasi.

Penyelenggaraan haji kali ini ada terobosan yang melibatkan BPKH melalui perusahaannya bernama BPKH Limited sebagai penyedia, sebagai kelanjutan dari kebijakan tahun sebelumnya. Jenis katering yang dipilih adalah RTE (ready to eat) Meals atau makanan siap saji. Jenis ini dipilih untuk memudahkan layanan yang cepat dan mudah, namun dengan tetap memenuhi standar gizi serta sesuai dengan selera nusantara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui web resmi BPKH, bahwa penyediaan RTE Meals ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan jemaah. BPKH menyediakan RTE sebanyak 6 kali selama musim haji 2025. Penyediaan makanan ini dijadwalkan pada tanggal 7, 8, dan 13 Zulhijah (menjelang dan pasca Armuzna), dengan total 6 porsi makanan.

“Kami ingin memastikan bahwa Jemaah Haji Indonesia tidak hanya mendapat makanan yang bergizi, tetapi juga makanan yang praktis dan siap saji, yang akan mendukung kelancaran ibadah mereka,” kata Fadlul Imansyah, Kepala BPKH dalam keterangannya seperti dikutip tvMu, Selasa (10/6).

Pilihan menggunakan makanan siap saji (RTE) yang disiapkan BPKH ini berdasarkan pertimbangan matang. Sesaat dan pasca Armuzna adalah waktu yang sangat krodit dan sibuk dimana penyediaan konsumsi normal dalam jumlah besar (ratusan ribu box) bukan hal yang mudah karena melibatkan banyak pihak sehingga membutuhkan manajemen, koordinasi, dan mobilitas transportasi yang tidak mudah.

Kementerian Agama melalui BPKH telah menyiapkan sekitar 5,4 juta makanan siap saji untuk jemaah haji tahun 2025. Langkah ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya, di mana hanya sekitar 1,6 juta makanan siap saji yang disediakan.

Sebagai gambaran, RTE yang disajikan berupa berbagai jenis makanan yang telah dipersiapkan dan ready untuk dikonsumsi, seperti nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan minuman. RTE diberikan dalam bentuk paket dalam dus, yang berisi 6 box, dengan rincian:

Pada tanggal 7 Dzulhijjah mendapatkan 3 box. Untuk sarapan menu nasi uduk, lauk, dan sayur. Makan siang menu semur daging. Makan malam menu semur ayam. Tanggal 8 Dzulhijjah hanya mendapatkan 1 box dengan menu sarapan nasi uduk dan lauk. Sedangkan tanggal 13 Dzulhijjah mendapat 2 box dengan menu: makan siang opor ayam, dan makan malam: rendang ayam.

Penyediaan dan pembagian ini bertujuan untuk memudahkan bagi panitia haji dalam menyajikan dan jemaah dalam menikmati hidangan selama ibadah haji berlangsung. Pilihan ini diambil karena praktis, cepat, enak, dan bergizi. RTE Meals dikemas secara higienis oleh perusahaan profesional sebagai mitra BPKH yang disajikan secara praktis agar mudah dikonsumsi oleh jemaah haji.

Makanan siap saji tersebut bisa langsung dikonsumsi jemaah, tanpa perlu dihangatkan. Meski demikian, jemaah disarankan merendam nasi selama 5-10 menit sebelum dimakan.

"Supaya lebih enak, untuk nasi disarankan agar direndam kurang lebih 5-10 menit sebelum dikonsumsi atau sebelum dimakan, sementara lauknya bisa disantap tanpa dipanaskan terlebih dahulu," ujar Arfi Hatim, Sekretaris Direktorat Jenderal PHU di Mekkah.

Ia menegaskan bahwa makanan harus segera dikonsumsi setelah dibuka. Makanan tidak boleh disisakan untuk dimakan pada jam-jam lain demi menjaga kualitas makanan tersebut.

Banyak jemaah haji yang memberikan apresiasi terhadap RTE Meals. Alfareza Firdaus, jemaah asal Bondowoso, embarkasi SUB Sutabaya Jatim, salah satu yang menyampaikan testimoninya: "Kami senang dan cocok dengan makanan siap saji ini. Dikemas secara praktis, cara penyajiannya mudah dan menu ke-Indonesiaan. Terim kasih", ujarnya.

Demikian halnya apa yang disampaikan ibu Kolia atau biasa dipanggil bu Am, jemaah kelahiran Jember, embarkasi SUB, Jawa Timur. Menurutnya, makanan siap sajinya enak, lauk pauknya selera nusantara, bergizi dan disajikan praktis. "Yang saya suka mudah, nggak bikin repot", tuturnya.

Berdasarkan jejak digital, banyak jemaah lain juga menyampaikan kesan positif serupa melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan foto, video, maupun komentar di berbagai platform.

Misalnya, akun @haji2025ceria mengunggah video pendek saat menyantap menu rendang RTE, “Alhamdulillah, pas capek langsung bisa makan enak tanpa ribet. Nasinya empuk, lauknya mantap,” tulisnya dalam caption. Respons netizen pun ramai dengan komentar dukungan dan rasa penasaran terhadap variasi menu yang tersedia.

VIDEO: Iduladha di Perguruan Setiabudi