Abdul Mu’ti Berharap Al-Qur’an Jadi Penggerak Kemajuan Umat dalam Aspek Material Maupun Spiritual

Abdul Mu’ti Berharap Al-Qur’an Jadi Penggerak Kemajuan Umat dalam Aspek Material Maupun Spiritual
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti memberikan materi dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah II di Uhamka, Jumat (13/12). Foto: muhammadiyah.or.id.

TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Al-Qur’an tidak sekadar menjadi “petunjuk untuk hidup” (guide for living), melainkan “petunjuk yang senantiasa hidup” (living guide) yang bersifat dinamis dan relevan sepanjang zaman.

“Dalam pembahasan maqasid, Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia, maka harus dipahami oleh seluruh manusia. Karena petunjuk ini bersifat open, menenangkan spiritual, namun tidak sekadar guide for living, melainkan living guide,” jelasnya dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah II di Uhamka, Jumat (13/12).

Lebih lanjut, Mu’ti mengatakan bahwa pemahaman ini mengharuskan umat Islam untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan yang selalu hidup dan dinamis sesuai kebutuhan zaman.

Menurut dia, tantangan modernisasi sering kali mengarah pada upaya rasionalisasi atau saintifikasi Al-Qur’an yang kadang tidak terbukti secara empiris. Namun, Mu’ti menegaskan bahwa hal ini tidak menjadikan Al-Qur’an keliru.

“Banyak yang mencoba rasionalisasi atau sainstifikasi Al-Qur’an, jika dilakukan tidak terbukti apa yang disebutkan Al-Qur’an. Lalu apakah Al-Qur’an salah? Kalau jejak arkeologis tidak ditemukan, apakah Nabi Adam tidak ada? Inilah kelemahan saintifikasi Al-Qur’an,” ujarnya.

Mu’ti pun mencontohkan pendekatan tafsir transformatif yang telah dirintis oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Tafsir Al-Ma’un, menurutnya, menjadi landasan bagi gerakan sosial seperti pendirian rumah sakit dan panti asuhan.

Dia juga menyoroti relevansi tafsir tersebut dalam menciptakan kemajuan pendidikan yang bermutu untuk membangun bangsa yang beriman dan berilmu.

Guru besar ilmu pendidikan Islam kemudian menyoroti ayat-ayat Al-Qur’an yang menginspirasi inovasi teknologi dan kemajuan transportasi.

Mu’ti mencontohkan perintah memperhatikan burung-burung yang terbang sebagai inspirasi untuk menciptakan kendaraan udara modern.

“Perintah menjelajahi dunia memerintahkan kita untuk membuat alat transportasi yang canggih,” jelas Mu’ti.

Melalui pendekatan tafsir transformatif, Mu’ti berharap Al-Qur’an dapat menjadi daya penggerak kemajuan umat dalam aspek material maupun spiritual.

“Kemakmuran material tidak cukup untuk mencapai kemajuan, melainkan harus dengan kemakmuran material dan spiritual,” pungkasnya.

Saksikan Editorial tvMu 'Surga-Neraka Kepala Daerah'