IKAJI Resmi Dideklarasikan, Dadang Kahmad: Ada Lima Peran yang Bisa Dilakukan

TVMU.TV - Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI) resmi dideklarasikan di Gedung RRI, Rabu (13/12).
Deklarasi IKAJI dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh penting seperti Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Muchlas, Ketua Umum PP IKAJI Rommy Fibri, Ketua KPI Pusat Ubaidillah, Ketua Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) Piyu Padi, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan, pihaknya mengapresiasi lahirnya IKAJI. Menurutnya, Muhammadiyah seperti halnya NU, Persis, dan organisasi Islam lainnya adalah gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Lebih lanjut, Dadang mengatakan Muhammadiyah sangat berkaitan erat dengan dunia jurnalisme. Sejak awal, Muhammadiyah berhubungan erat dengan jurnalisme.
“KH Ahmad Dahlan menerbitkan buletin dan majalah berbahasa Jawa,” ungkapnya.
Dia pun berharap IKAJI tidak hanya untuk Muhammadiyah, tapi inklusif untuk semua.
“Sebenarnya agak terlambat, tapi Alhamdulillah kita bisa deklarasikan. Tidak hanya jurnalis Muhammadiyah, tapi semua jurnalis yang mempunyai pikiran seperti jurnalis Muhammadiyah dalam menyebarkan amar ma’ruf nahi munkar,” sebut Dadang.
Selain itu, Dadang mengatakan, setidaknya ada lima peran yang bisa dilakukan IKAJI di masa mendatang. Pertama, IKAJI sebagai pendidik.
Ia menjelaskan mendidik kepada masyarakat dan tidak memberikan informasi yang menyesatkan. Sekarang, kata Dadang, jurnalisme sangat pragmatis, dan pendek sumbunya. Baginya, media sosial bukan sebagai pendidikan, tapi sebagai pembodohan, dengan informasi sampah.
“Kita sulit menyeleksi. Walaupun kita ada akhlaqul sosmediyah. Maka, berhati-hatilah dengan medsos, dengan informasi yang masuk. IKAJI harus Berperan sebagai educator atau sebagai muaddib,” jelasnya.
Peran kedua adalah menjadi pelurus informasi. Dadang menerangkan informasi yang bengkok harus diluruskan, bisa mencari informasi yang lebih akurat, dan saat disebarkan kepada masyarakat jangan sampai menyebar informasi yang salah kepada publik.
Ketiga, sebagai muahhid atau pemersatu. “Peran dari jurnalis itu pemersatu bangsa, pemersatu umat. Mungkin kita menghindari hal yang bisa mengadu domba masyarakat, misinformasi. Ini penting, masyarakat yang multikultural bisa menjadi retak yang susah dipersatukan. Maka peranan ini penting,” terang Dadang.
Peran Keempat, menjadi mujaddid atau pembaharu. Dalam hal ini, Dadang mengatakan, melakukan pembaharuan dalam pemikiran, orientasi, dan pengetahuan masyarakat itu merupakan satu ajaran dari Islam. Misalnya menumbuhkan minat baca. Sebab, sekarang minat baca mulai merosot, bahkan dalam titik terendah, sehingga perlu membangkitkan minat baca masyarakat.
Lalu peran kelima, berperan sebagai pejuang kebenaran. Dadang mengaku terenyuh ketika melihat banyak jurnalis yang meninggal di Palestina. Mereka telah menyuarakan apa yang terjadi. Walaupun konsekuensinya mereka harus terbunuh. “ Lima peran ini yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan IKAJI bisa lestari,” pungkasnya.
VIDEO: Pengajian Umum PP Muhammadiyah 'Kesalehan Digital: Membangun Ukhuwah dan Dakwah Melalui Media Sosial'
Comments (0)