Haedar Nashir: Umat Terbaik Adalah Mereka yang Bersungguh-Sungguh Tingkatkan Etos Kerja

Haedar Nashir: Umat Terbaik Adalah Mereka yang Bersungguh-Sungguh Tingkatkan Etos Kerja
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) dalam Refreshing Al Islam dan Kemuhammadiyahan di kalangan dosen dan tenaga pendidik UNISA Yogyakarta, Jumat (31/03). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menjelaskan umat terbaik sebagaimana disebutkan dalam Al-Imran ayat 110 yaitu kelompok maupun individu yang memiliki kualitas di atas rata-rata dibanding yang lain.

“Intinya jadi orang Islam itu, baik pribadi maupun kelompok harus menjadi yang unggul,” kata Haedar dalam Refreshing Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di kalangan dosen dan tenaga pendidik Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Jumat (31/03).

Menurut dia, menjadi umat terbaik tidak harus dalam skala kelompok besar. Misalnya, kisah Thalut yang bertubuh kecil dan mampu mengalahkan fisik raksasa dari Jalut.

Jadi, kata Haedar, biarpun sedikit tapi memiliki kesungguhan yang mendalam dalam beramaliah. Baginya, kesungguhan akan membawa umat Islam menjadi golongan yang unggul.

“Perisiwa (Thalut dan Jalut) ini menunjukkan kepada kita bahwa golongan kecil harus menjadi kuat dan berkualitas. Dalam beramaliyah juga selalu dilakukan dengan sungguh-sungguh karena itulah cara kita unggul,” ucap Haedar.

Terkait hal ini, Haedar menyebutkan Allah kadangkala berkehendak di luar batas ekspektasi manusia. Namun dengan tetap mengharap ridha dari Allah, maka kesungguhan akan membuka banyak jalan keluar.

“Kegagalan adalah pintu pertama, jika tidak membuat kita patah semangat. Pintu selanjutnya adalah keberhasilan,” sebutnya.

Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini berharap seluruh komponen Persyarikatan Muhammadiyah tidak merawat semangat minimalis, yaitu berjuang setengah-setengah memajukan kehidupan umat.

Haedar mengatakan seorang yang memiliki semangat minimalis adalah golongan yang hanya mementingkan capaian untuk dirinya sendiri, tidak untuk masyarakat luas. Hal ini tentu saja bertentangan dengan risalah Islam rahmat bagi semesta alam.

VIDEO: Haedar Nashir Tegaskan Setiap Pemilu Muhammadiyah Tidak Terlibat Politik Praktis