Guru Besar UMS Nilai Pentingnya Rumusan Dakwah Baru di Pendidikan Muhammadiyah

Guru Besar UMS Nilai Pentingnya Rumusan Dakwah Baru di Pendidikan Muhammadiyah
Guru Besar UMS, Munir Mulkhan/ Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Munir Mulkhan menyampaikan kemajemukan atau pluralitas merupakan sebuah keniscayaan, sebagaimana dalam Al Qur’an juga disebutkan perbedaan dan berbagai macam varian manusia. Berdasarkan pemahaman itu, maka pluralitas akan ada sampai kiamat.

Menurut dia, jika hal itu dikaitkan dengan tujuan Muhammadiyah, dengan demikian tujuan Muhammadiyah tidak ingin memaksa seluruh umat manusia memeluk agama Islam, melainkan ingin mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

“Harus disadari bahwa keberagaman, pluralitas warga dunia ini akan tetap seperti itu, sampai akhir zaman. Karena itu maka perlu perumusan ulang yang lebih fungsional tentang tujuan dan dakwah,” jelas Munir Mulkhan dalam Kajian Kamisan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Kamis (25/7).

Ia berharap perumusan ulang yang lebih fungsional ini agar para agen dakwah Persyarikatan Muhammadiyah tidak selalu merasa gagal. Selain itu, melalui perumusan ulang akan didapatkan pola dakwah yang sesuai kebutuhan zaman.

Oleh karenanya, Munir Mulkhan menilai kesadaran pluralitas ini harus hidup di warga persyarikatan. Dalam Risalah Islam Berkemajuan terkait dengan pluralitas terdapat lima pokok hak dan kewajiban manusia terhadap lainnya yang berbeda dengan dirinya.

Kelima hak dan kewajiban itu meliputi memberikan kebebasan untuk beragama, hak untuk hidup, hak untuk menjaga akal – untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, hak melanjutkan keturunan, serta hak untuk perlindungan harta.

“Dengan demikian amal usaha pendidikan Muhammadiyah menjangkau semua peserta didik dari beragam suku, bangsa, ras, dan agama. Sikap inklusif tersebut merujuk pada filsafat pendidikan Muhammadiyah. Ini merujuk Keputusan Muktamar Jogja tahun 2010,” ungkap Munir Mulkhan.

VIDEO: UMS Harapkan Alumni Yang Mampu Berikan Kesejahteraan