Dai Muhammadiyah Diminta Perkuat Pengetahuan Ilmiah

TVMU.TV - Dai Muhammadiyah diminta tidak hanya memperkuat pengetahuan agama, serta berdakwah dengan lembut, tapi juga pengetahuan ilmiah.
Demikian hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim dalam acara Silatnas Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah di BPMP DKI Jakarta, Selasa (12/11).
Dikatakan Saad, integrasi ilmu pengetahuan telah dilakukan oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Melalui integrasi ilmu tersebut, ungkap Kiai Saad, Muhammadiyah sebagai organisasi modern yang tidak serba anti terhadap kemajuan.
“Bahwa kemajuan itu pasti diberikan basis yang berupa dunia literasi. Bukan qiroahnya, atau literasinya, tapi yang menjadi misi utama ayat itu adalah bismirabbik, baru sesudah itu qiraat,” jelasnya.
Dia menambahkan, langkah menuju masa kejayaan Islam yang kedua itu dilakukan oleh Muhammadiyah melalui gerakan amal nyata. Integrasi ilmu pengetahuan dan agama diimplementasikan di institusi-institusi pendidikan Muhammadiyah dan berbagai amal usaha yang lain.
Bahkan, kemajuan yang saat ini berhasil dicapai oleh Muhammadiyah tidak hanya mendapat pengakuan dari internal. Tapi juga oleh ilmuwan dunia, salah satu pengakuan itu datang dari Robert W. Hefner, guru besar Universitas Boston.
Selain memperkuat ilmu pengetahuan, Saad berpesan kepada mubalig atau dai Muhammadiyah agar tidak mudah menjatuhkan vonis keburukan pada objek dakwahnya.
“Kita tidak boleh menilai akhir dari seseorang itu. Sebab bisa jadi akhir hidup dari seseorang itu bakal lebih baik dari kita, bisa jadi saat ini dia belum Islam, tapi di kemudian waktu dia berislam dan bisa jadi islamnya lebih baik dari kita,” tegasnya.
Termasuk dalam konteks amar ma’ruf nahi munkar, lanjut, itu tidak bisa dilakukan secara tekstual. Seperti dengan mencegah kemungkaran dengan cara yang mungkar pula, itu sudah sangat melenceng dari pengertian amar ma’ruf nahi munkar.
Saksikan Program Dialektika tvMu 'Bongkar Bandar Judi, Berani Tidak?'
Comments (0)