Ciptakan Filter Rokok Revolusioner, Mahasiswa UMS Menang Kompetisi Global

TVMU.TV - Tim Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mengharumkan nama Indonesia di kompetisi International Science Technology and Engineering Competition (ISTEC) 2025 di Bali. Mereka mengembangkan filter rokok berbahan alami yang efektif mengurangi kadar nikotin dan logam berat seperti timbal dalam tubuh perokok.
Ide brilian ini berawal dari obrolan santai tim yang terdiri dari Hana Rahmawati, Mira Shofiah, M. Daffa Qory Maulana, dan Muhammad Thoriq Azwar (Kedokteran) saat mengamati fenomena merokok di kampus.
“Inisiasi awalnya saat itu, kami iseng berdiskusi melihat fenomena perokok di lingkungan kampus dan masyarakat, lalu berpikir bagaimana jika nikotin itu dikurangi sedimentasinya di dalam tubuh, dan ternyata kami seriuskan hingga menjadi sebuah filter ini,” kata Hana Rahmawati selaku Ketua Tim Inovator seperti dikutip dari ums.ac.id, Jumat (23/5).
“Saya tertarik dengan inovasi ini sebab dari sisi kedokteran, penyakit paru seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) sedang marak, dan rokok menjadi salah satu penyebab utama. Bahkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan pun dirugikan karenanya. Ini menjadikan proyek yang sangat relevan dan akan berdampak besar,” tambah Daffa.
Filter rokok yang dikembangkan oleh tim ini menggunakan kombinasi beta-kitosan yang sudah melewati beberapa tahapan. Kemudian daun nanas yang telah diformulasi secara khusus, serta karbon aktif berperan sebagai komponen yang membantu dalam menyaring zat berbahaya.
“Kami tidak menggunakan seluruh bagian daun nanas, hanya komponen tertentu,” jelas Hana.
Dalam kompetisi internasional di Bali tersebut, tim UMS melewati proses seleksi ketat, dimulai dari pengumpulan abstrak secara online hingga akhirnya presentasi di hadapan juri dan perwakilan BRIN. Dari sekian banyak pendaftar, hanya 120 peserta yang terpilih dan masuk final untuk presentasi langsung.
“Kami membuka booth dan menyambut juri untuk penjurian. Responnya luar biasa, terutama dari BRIN yang menyatakan dukungannya dan membuka peluang kolaborasi dengan industri dan departemen packaging untuk pengembangan skala besar,” tutur Hana.
Tak hanya berhenti pada inovasi, ajang ini menjadi pengalaman pertama mengikuti kompetisi internasional bagi sebagian besar anggota tim.
“Bertemu peserta dari Bosnia, Filipina, Thailand, Malaysia, dan negara lain membuka wawasan kami bahwa inovasi bisa lahir dari ide sederhana, asal dikembangkan dengan serius,” ungkap Daffa.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Hana mengatakan, tim UMS masih dalam tahap upaya untuk membawa produk ini ke tahap komersialisasi.
“Harapannya, filter ini bisa diproduksi dalam skala besar sehingga mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Daffa pun berharap semakin banyak inovator muda dari UMS yang terinspirasi.
“Tidak harus inovasi besar, tapi dari hal kecil pun bisa membawa perubahan besar jika digarap dengan semangat dan kolaborasi,” pungkasnya.
Prestasi ini turut diapresiasi oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UMS, Flora Ramona Sigit Prakoeswa. Dia menegaskan bahwa capaian prestasi mahasiswa UMS ini bukanlah sebuah kebetulan.
Menurut Flora, sejak awal FK UMS telah berkomitmen menghasilkan dokter dengan profil PRIMA: Profesional, Religius, Interprofesional, Mandiri, dan Akhlak mulia.
“Anak-anak FK UMS sejak di tahap sarjana hingga profesi sudah dijodohkan untuk kolaborasi lintas bidang secara konsisten. Kami menyebutnya interprofessional education,” ujar Flora.
Lebih lanjut, Flora menyebutkan, kolaborasi dengan menggandeng mahasiswa fakultas lain menjadikan ide dan inovasi lebih komprehensif. Mahasiswa juga menjadi belajar lintas profesi dalam menjalankan sebuah tim.
Flora menambahkan, fakultas sangat mendukung penuh kegiatan semacam ini.
“Ini bukan program musiman, bukan gelundung semprong, tapi bagian dari pembinaan resmi. Kami juga beri dukungan sponsor,” tegasnya.
Capaian ini, lanjut Flora, juga sejalan dengan semangat pembentukan growth mindset dan competitive mindset mahasiswa. Ia berharap kolaborasi semacam ini bisa semakin konsisten dan meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas.
VIDEO: Dosen Teknik Sipil UMS Soroti Arus Mudik 2025
Comments (0)